Wednesday, 24 March 2010

Trend pemuda bermental krupuk dan mie instan

Pagi ini saya mendapat info kalo perush tempat papap mengabdikan karya di masa pensiunnya ini akan segera mennjual semua asetnya.
Kenapa?
Awalnya karena penerus perusahaan keluarga itu masih saja tidak mau melihat bahwa bisinis pangan sebagai prospek yang bagus. Semua hasil percobaan papap hanya dipandanganya dengan sebelah mata.

Padahal papap dah bisa membuat padi yang bisa mencapai hasil di subtropis seperti cina pun bisa mencapai hasil yang maksilmal banget di Indonesia. Pastinya ngga dalam sehari dua hari Papap lakukan percobaannya. Dan bukan hanya satu dua kali percobaan. kalo saya perhatikan beberapa tahun papap mengkarya kan halaman rumah sebagai lahan sawah percobaan. Gimana caranya?????? Ya pake teknologi bernama ember yang di isi media seperti sawah aja deh :P

Kasus kedua yang memdukung penghancuran perusahaan itu adalah tenaga muda yang bermental krupuk dan mie instan itu.
Maunya dapet duit banyak tapi kerjaan berantakan semua. Nanti kalo ditegur langsung pundung dan pamit keluar ( kayak pembantu jaman dulu aja hehehe).

Urus padi itu kan mesti rajin to? karena banyak hama yang akan isenk mengganggu. dari hama ulat, tikus, wereng dan sejenisnya.
kasih nutrisi jugamesti rajin biar hasilnya maksimal.
belum lagi dukungan cuaca saat ini yang sangat tidak bersahabat.

Tapi ternyata para tenaga lapangan memang tidak pernah mau menjiwai tugasnya. maunya cuman leyeh2 trus trima gaji. kepanasan dikit ngeluh..... kehujanan dikit demam melempem kayak krupuk hehehehe :)

Entah kenapa mereka seolah ngga punya rasa malu sama sekali dengan kehadiran papap yang dah aki2 tapimasih gesit dan semangat.

mungkin opini yang ada di kepala mereka :
" ah....... Bapak itu kan memang hobby jadi ya semangat gitu..... sementara gw ya cuman buat dapet diut aja daripada nganggur."
atau mungkin juga
" gw kan cuma sementara aja disini selanjutnya ya gw cabut dunk..... ( pede dikit banyak perush yang akan nerima dia gawe)
atau
mungkin juga mereka berpikir
" dunia pertanian tuh ngga berprospek banget............ mending gw gawe di tempat laen deh. tapi lumayan lah buat uangs aku sekarang mah."

Opini yang sama sekali ngga bisa dan ngga mau melihat dunia pertanian sebagai salah satu bidang yang prospeknya akan selalu bagus.............
Padahal sampai kapan pun bisnis pertanian di bidang tanaman pangan pasti akan selalu berjaya. Kerena kita pasti butuh makan dunk...... beras adalah makanan paling kita butuh tiap hari.
fenomema unik yang dimiliki oleh negara agraris yang ngga pernah menghargai dunia pertanian dan tidak pernah menyadari prospek bagus dunia pertanian. meski Indonesia pun punya Institut Pertanian.

Mungkin dalam beberapa bulan ke depan perush padi hibrida berkualitas itu akan mundur dari dunia persilatan dan mempersilahkan lawan2 mainnya untuk menggantikan posisinya.

tinggal menunggu saat itu datang............. andai saya punya modal untuk bisa mengembangkan usaha itu...... atau bisa mencarikan investor yang mau membeli perusahaan itu :)

Semoga ada jalan yang terbaik deh

Monday, 22 March 2010

Cerita Mba Eka

alow ih lama juga ya saya nggak oret- oret blog....

Tadi sebelum berangkat ke kampus, saya mampir dulu ke apotiknya Mba Eka yang posisinya persis di depan komplek rumah saya.
Luka saya yang telat diobati dan beberapa luka goresan kemaren sore saat bebenah kamar membuat saya mau ngga mau mesti mampir dulu ke mba eka. sebotol alkohol 70 %, salep sagestam, dan plester sipa ikut sayake kampus pagi ini.

eits.......
saat saya muncul tadi , mata mba eka agak berkaca- kaca. ternyata mba eka baru saja terima telp dari adeknya. " kami bertengkar hebat kemarin." Jelas Mba eka.
" Dan barusan adek saya telp , dia minta maaf karena sudah bentak- bentak saya dan setelah dia renungkan ternyata apa yang saya sampaikan padanya itu benar adanya kok."

hehehe apa yang benar dimata kita memang kuat serta merta bisa dilihat benar oleh orang lain meski dia adalah adek kita sendiri. Ego memang sering bermain dan ingin maju duluan.

Masalahnya adalah Mba eka memberikan masukan pada adeknya yang mulai merantau. namun sang adek mungkin karena merasa sudah dewasa tidak mau menerima masukan yang disampaikan oleh Mba eka. alhasil perang dunia mulut itupun terjadi. Mba eka yang ingin menunjukkan bagaimana hutan kehidupan itu sebenarnya pun akhirnya membiarkan adeknya merenung sendiri.

Rupanya sang adek hanya melihat kesuksesan Mba eka saat ini. Mba Eka yang telah memliki sebuah apotik dan beberapa rumah yang dia kontrakkan. Pendeknya mba eka sekarang dah hidup berkecukupan. Sementara bagaimana proses Mba eka mencapai semua itu..... hanya dipandang dan didengar sebelah mata saja.

Klise banget kan
Banyak orang hanya melihat kita sekarang, karir dan kehidupan yang kita capai saat ini. Bagaimana prosesnya mereka seolah tutup mata dan telinga.
padahal kan ngga adalah yang tiba2 berhasil .... pasti ada usaha keras yang dilakukan, ada proses hidup yang dijalani, ada proses jatuh bangun untuk bisa sampai di fase saat ini.

Sebelum saya meninggalkan apotik ...... Mba eka berkata " Mba....... tengkyu ya. jangan pernah menyerah untuk menggapai mimpi, harapan dan cita2. perjalanan masih panjang dan masih banyak yang harus kita lakukan."