Monday, 15 September 2008

service kafe/ resto dan warung tenda kaki lima

Kemaren sore idi dan beberapa teman isenk buka puasa di luar.

Sebagai tujuan awal kita mampir di sebuah kafe terkenal deh di kota bogor ( kalo liat gambar ini pasti tau kafe apakah itu hehe).

Sampe di kafe, memang sudah sangat mepet waktu buka puasa ya sekitar 10 menit lagi deh.

Semua waitress sepertinya sibuk di dapur membantu sang koki karena tidak keliatan satu pun yang berkeliaran ( tidak seperti biasanya saat bukan bulan ramadhan).

Seorang waitress cowo menghampiri kami dan menyuguhkan aqua kelas sambil berkata : “ Tazilnya habis jadi ini aja ya buka bukanya.”

Lalu sang waitress pun menghilang lagi.

Dia kelihatan sangat sibik bulak balik beberapa meja untuk menyajikan pesanan dari meja2 tersebut.

Akhirnya mas waitress pun hadir kembali di meja kami.

Wajahnya agak jutek dan cenderung nda ramah. Mas Donny one of my friend langsung bertanya,” Mas, kira- kira pesenan yang cepet apa ya?’

Sang waitress dengan gaya sok galak menjawab,” semua juga cepet mas….. kalo nda pas bulan puasa gini.”

Jawaban sang waitress sontak membuat kita berempat langsung menatapnya secara bersamaan. Eh kok jawabnya nda bagus banget ya.

Hendra pun mengulangi lagi pertanyaannya. Dan sang waitress kembali menjawab dengan agak keras. “semua juga cepet mas….. tapi karena sekarang semua pengunjung dateng di jam yang bersamaan jadi ya mesti ngantri buat dapetin pesanan.”

Mas Bahar akhirnya ikur angkat bicara,” jadi artinya nda ada yang cepet dunk?”

Sang waitress pun menjawab, “ ya ada tapi mesti ngantri.”

Mas Donny langsung nimpalin, “ Nah kalau ada menu nya apa mas? Kalo mesti ngantri ya pasti lah. Dari tadi ditanya kok jawabannya berbelit – belit gitu to.”

Mungkin karena merasa malu sang waitress jadi senewen juga. Yang cepet ya teh manis, crean sup, pisang gorng dan kentang goreng”.

Setelah kita setuju memesan menu yang katanya akan disajikan dengan cepat itu pun sang waitress langsung melesat ke dapur dan melayani meja lainnya.

Datangnya sang waitress sambil membawa 4 buah teh manis hangat dan dilanjutkan dengan cream sup. Wajahnya masih dengan style tekuk 1000.

Seorang waitress cewe melewati meja kami. Dan kami bertanyalah kira- kira pesanan kami kapan akan disajikan. Sang waitress cewe ini menjawab, “ sebentar lagi juga akan diantar, udah jadi semua kok. Tapi karena pengunjung dateng bersamaan saat buka kita jadi kurang kurang orang deh.”

Nda lama si mbak menghampiri meja kami dengan membawa pesanan yang bukan pesanan kami. Kayaknya si mbak udah kecapean deh.

Pesanan kentang goreng dan pisang goreng pu akhirnya hadir di meja kami. Setelah menyantapnya ya kita cabut deh unutk menuju makanan utama.

Tujuannya adalah soto khas bogor albaroqah yang lokasinya di depan ada swalayan.

( gambar beda nda apa ya)

Di warung tenda yang sederhana ini mas hendrik dibantu 2 orang temannya. Mas Hendrik bilang “kalo ramadhan gini kan pengunjung suka dateng banyak dan bersamaan jadi ya mesti nambah tenaga biar mereka bisa terlayani dengan baik.”.

Jawaban Mas Hendrik sangat membuat idi nyengir. Yang penjual kaki lima bisa aja bisa berpikir seperti itu kenapa pemilik kafe tadi tidak ya?

No comments: