Monday, 22 March 2010

Cerita Mba Eka

alow ih lama juga ya saya nggak oret- oret blog....

Tadi sebelum berangkat ke kampus, saya mampir dulu ke apotiknya Mba Eka yang posisinya persis di depan komplek rumah saya.
Luka saya yang telat diobati dan beberapa luka goresan kemaren sore saat bebenah kamar membuat saya mau ngga mau mesti mampir dulu ke mba eka. sebotol alkohol 70 %, salep sagestam, dan plester sipa ikut sayake kampus pagi ini.

eits.......
saat saya muncul tadi , mata mba eka agak berkaca- kaca. ternyata mba eka baru saja terima telp dari adeknya. " kami bertengkar hebat kemarin." Jelas Mba eka.
" Dan barusan adek saya telp , dia minta maaf karena sudah bentak- bentak saya dan setelah dia renungkan ternyata apa yang saya sampaikan padanya itu benar adanya kok."

hehehe apa yang benar dimata kita memang kuat serta merta bisa dilihat benar oleh orang lain meski dia adalah adek kita sendiri. Ego memang sering bermain dan ingin maju duluan.

Masalahnya adalah Mba eka memberikan masukan pada adeknya yang mulai merantau. namun sang adek mungkin karena merasa sudah dewasa tidak mau menerima masukan yang disampaikan oleh Mba eka. alhasil perang dunia mulut itupun terjadi. Mba eka yang ingin menunjukkan bagaimana hutan kehidupan itu sebenarnya pun akhirnya membiarkan adeknya merenung sendiri.

Rupanya sang adek hanya melihat kesuksesan Mba eka saat ini. Mba Eka yang telah memliki sebuah apotik dan beberapa rumah yang dia kontrakkan. Pendeknya mba eka sekarang dah hidup berkecukupan. Sementara bagaimana proses Mba eka mencapai semua itu..... hanya dipandang dan didengar sebelah mata saja.

Klise banget kan
Banyak orang hanya melihat kita sekarang, karir dan kehidupan yang kita capai saat ini. Bagaimana prosesnya mereka seolah tutup mata dan telinga.
padahal kan ngga adalah yang tiba2 berhasil .... pasti ada usaha keras yang dilakukan, ada proses hidup yang dijalani, ada proses jatuh bangun untuk bisa sampai di fase saat ini.

Sebelum saya meninggalkan apotik ...... Mba eka berkata " Mba....... tengkyu ya. jangan pernah menyerah untuk menggapai mimpi, harapan dan cita2. perjalanan masih panjang dan masih banyak yang harus kita lakukan."

No comments: