Monday, 27 October 2008

AKHIRNYA NONTON LASKAR PELANGI JUGA


22 10. 08

Meski belum baca novel karya Andrea Hirata itu tapi panasaran juga dengan film yang katanya sangat bagus karya Riri Riza dan diproduksi oleh Miles Production dan Mizan Production itu.

Setelah malem sebelumnya dapet info dari fauzan ( dia udah 3 kali nonton lho), kalau laskar pelangi hanya diputar sampai akhir minggu ini aja. Maka rabu pagi itu, idi putusin pokoknya mesti nonton ah, mau ada temennya or sendiri nda masalah deh.

Ternyata mba nur penasaran sama film itu jadi …….. nda jadi deh nonton sendirinya.

Jam 15.00 dah cabut deh dari kampus, karena kita plan nonton yang jam 16.45 di XXI Botani Square. Ternyata masih banyak juga ya peminat nonton. Akhirnya tepat jam 16.45 tayanglah film yang menceritakan serunya masa kecil sang penulis yang tinggal di gantong belitung itu.

Film yang berlatar belakang tahun 1970 an itu sangat membuka sisi lain dari keindahan belitung dan kekakyaan belitung dengan PN Timah nya yang gulung tikar pada tahun akhir 1980an.

Suka cita yang dialami oleh ikam dan teman2nya. Dari perjuangan lintang untuk mencapai SD Muhammadiyah, persahabatan mahar dan flo yang mengantar SD yang hanya dilirik sebelah mata itu menjadi juara dalam karnaval dengan tarian suku asmatnya. Ikam yang jatuh cinta pada Aling dengan kuku tercantik di dunianya dan sebagainya sangat mehangatkan suasana. Berbagai rasapun bercampur saat menyaksikan nya ada sedih, ada tawa, ada senyum, ada rasa miris, ada rasa kagum .

Pesan moral yang dihadirkan pun sangat membekas di hati dan benak para penonton nya ( seharusnya lho).

Pesan itu singkat dan sederhana tapi sanggup membuat kita tertegun dan merasa malu dengan malu dengan apa yang kita alami.

Kita sering merasa kitalah orang yang paling sulit hidup di dunia ini. kita seringkali mengizinkan diri kita untuk menyerah dengan tantangan kecil yang padahal bukan apa2, kita lebih pengen diberi dan diberi.

Kalau kita berani jujur…………. Dan bisa mengatakan film dan novel laskar pelangi itu bagus, rasanya kita jadi lebih bisa berintrospeksi dan membandingkan antara kehidupan kita dan kehidupan para laskar peklangi.

Setelah nonton film dengan durasi yang lumayan itu ( 16.45 – 19.00) beberapa gelitir pertanyaan tercipta dari benak idi ; antara lain :

- Seberapa berapa berat hidup kita sekarang dan pada saat kita kanak- kanak dulu bila dibandingkan dengan kehidupan mereka di tanah gantong.

- Kenapa lintang seolah nda punya rasa malas meski dia harus menepuh jarak dan rintangan dalam menuju sd muhammadiyah?

- Kenapa mereka tetap bisa semangat meski sekolah mereka tidak memadai?

- Apa sih yang bisa membuat bu muslimah dan pak cik berani mempertahankan sd tertua di belitung itu?

- Apakah kita pernah bangga dengan guru2 yang telah membantu kita menjadi seperti sekarang?

- Apakah kita lebih bangga saat kita bisa memberikan sesuatu atau kita lebih bangga saat orang lain memberi sesuatu pada kita?

- Apakah kita punya semangat seperti yang laskar pelangi punya? Kenapa mereka bisa mempunyai semangat dan keyakinan yang tinggi seperti itu?

Setelah nonton kemaren, idi jadi pengen bisa adain putar film laskar pelangi buat anak2 di daerah2 yang masih terisolir, daerah2 pedalaman, bagi anak2 yang tidak mampu, anak2 jalanan. Karena film ini emang sangat bagus pesan moralnya, singkat, padat, jelas dan sangat membekas di hati dan benak kita.

Meski memang tidak semua pesan dalam novel bisa dijabarkan secara utuh. Kalau semua dijabarkan durasi filmya mau berapa lama? Hehehe.

Doain mudah-mudahan ……………….ada pihak yang berkenan membantu idi bisa meralisasikan mimpi ini ya………

No comments: