Wednesday, 30 December 2009

Sushiman tanpa grammar





Sir…….. sir……… excuse me sir………. Is this the right tiket to Atlanta?
Itulah sepenggal perjuangan ulvan sang sushi man ketika pertama kali menjejakan kakinya di negeri uwak sam.
Pengakuan nya beberapa waktu lalu sempet mbuat saya ketawa tanpa henti. Gimana ga unik…….. ulvan sama sekali ngga ngerti grammar saat menjejakan kakinya untuk pertama kalinya di rumah uwak sam itu. Bahkan sempet pa keukeuh2 ma bule sana soal Atlanta dan Alana…….. ( meski sebenarnya Atlanta dan alana adalah satu tempat yang sama hanya beda pelafalan aja……buat orang sono Atlanta adalah Alana sementara buat orang yang baru ke sana pasti belum familiar dengan ).

Niat jadi shopboy pun kandas karena londo nya meragukan kemampuan berbahasa Inggris cwo berkulit bersih ini. So….. menjadi koki di sebuat resto adalah petualangan selanjutnya….
“ Gimana bahasa Inggris ku mau rapi kalo yang hari2 ditemui adalah koki asal china yang tau sendiri kayaknya apa lafalnya….. belum lagi koki brazil dan mexico wah ..makin seru lah urusannya “. Begitulah celotehnya dengan diselingi tawa renyah karena teringat beberapa kejadian lucu yang dialaminya dulu.

Tapi itu dulu, sekarang lafal dan prounonciation nya dah mantep deh. Nggak kalah deh sama londo asline.

Profesi chef sushi yang mesti show dari pagi sampe dini hari ternyata tidak membuat keinginan selalu belajar dan belajar lelaki berdarah makasar ini pudar.
Apa yang dia pelajari? Grammar ……… iya grammar bahasa Inggris.
Karena sarjana elektro ini akhirnya sadar pentingnya ‘tau’ grammar. Maklum sejak zaman sekolah dulu om ini sangat anti dengan yang mananya pelajaran grammar . kalo udah sang guru cerita grammar apapun bentuknya….. langusng kabur deh kalo nggak ke kantin ya entah kemana deh……
Alhasil jangankan 12 pola kalimat ( 12 sentences). Kata kerja beraturan ( regular verb) dan tidak beraturan ( irregular verb) saja sangat asing di telinganya.
“ makanan kaleng jenis apalagi itu” itu adalah komennya setiap harus berurusan dengan grammar.
Kalo secara verbal sih mantep deh …………… tapi kalo suruh nganalisa grammar……. Mampus deh.

Entah karena tertantang oleh sang mama yang fasih grammar tapi nggak fluent ( sang mama di sela waktu luangnya masih sempet kuliah lagi di fak sastra jurusan bahasa inggris lho). Ato karena pengen lebih meningkatkan kualitas diri.
Sang chef pun ambil kursus Bahasa Inggris sebelum beraksi di resto biasanya ya pagi gitu katanya.
“ Baru 1 bulan ini sih……… tapi berani janjiin deh setelah kursus…… aku akan fasih dua2nya deh. Tunggu aja.”

No comments: