Monday, 11 October 2010

Training IYLEGI 2010 ( hari ke 3)

cerita lanjutan
FIELDTRIP

Berdasarkan data demografis 99.9 % warga desa PAsir Buncir bermata pencaharian sebagai petani. Hanya 1 orang yang menjadi PNS yaitu Kepala sekolah. Tingkat pendidikan masyasrakat, mayoritas juga hanya sampai tingkat SD. Karena untuk bisa melanjutkan ke bangku SMP dan SMA harus menempuh jarak yang lumayan jauh.

Setelah bersilaturahmi sekilas dan saling memperkenalkan diri, Mas Happy sang fasilitator sesi fieldtrip segera membagi tugas pada kelompok yang telah terbentuk di hari sebelumnya. Kelompok 1 ( Reiza, Pipi, Mas Andreas dan Irvan – bayu tidak bisa ikut karena harus menjalanin terapi cuci darah) bertugas mencari info dari kelompok Petani.

Kelompok 2 ( Ita, Kang Checeng, Teh Nina dan Mas Andri) dengan didampingi Wita kebagian bergosip ria dengan para Ibu – Ibu dari kelompok PKK bersama Ibu Jijah.



Sedangkan Kelompok 3 ( Rian, Kang Endang, Ati dan Mas Syafwani) mendapat tugas bertandang ke kelompok pemuda.



Owww iya sebuah reuni terjadi di kelompok 2, saat nina memperkenalkan diri . ternyata Nina mempunyai link kekeluargaan dengan Bu Jijah :0 Obrolan berbahasa local alias basa Sunda yang mewarnai gossip ria semakin memeriahkan suasana .
Sementara di kelompok 1 oborolan seputar pengalaman petani yang belum mengenal dan menjalankan system pertanian dnegan system yang benar…. Mereka hanya melakukan system tradisional saja.
Untuk kelompok pemuda…….. kepiawaian mas Syafwani dan Kang Endang ternyata sangat membuka keleluasaan kelompok 3 untuk bisa berdiskusi dengan para pemuda setempat.

Meski hujan rintik dan mendung silih berganti menghiasi cuaca di PAsir bUncir tapi tidak sedikit pun mengurangi semangat para peserta juga fasilitaor dan warga masyarakat sekitar.

Setelah puas berdiskusi…….. kamipun segera berkumpul di rumah Pak Syamsudin untuk menyantap makan siang yang telah disediakan oleh para ibu dan remaja putrid desa Pasir Buncir. Sajian berupa tumis kacang panjang, teri kacang, tumis oncom dan tempe goreng hangat dilengkapi dengan sambel lalap langsung menggoda selera kami. Maka ngga heran porsi makan kami pun langsung extra hehehe



dan inilah rumah Pak Syamsudin yang menjadi saksi kelaparan kami pun berganti menjadi kekenyangan yang sangat



Terimakasih buat para Ibu yang telah menyuguhkan kami makanan yang sangat lezat



Setelah makan siang…….. sesi presentasi kami adakan di Madrasah setempat yang berlokasi di sebelah rumah Pak Syamsudin.







Tidak terasa hari sudah semakin sore dan tepat jam 3 kami pun harus segera pamit pada seluruh warga dan teman2 RMI yang ikut memperlamcar seluruh kegiatan kami di Desa Pasir Buncir.

Terima kasih kepada Mba Tilla, Mba nana, Mba sita, Mba caca, Teh Uus , Mas Yasin dan teman – teman lainnya.

Perjalanan kembali ke Cico ternyata tidak berjalan dengan mulus…….. beberapa tempat pemberhentian seolah menggoda kami untuk menepi….. salah satunya pedagang manisan dan ubi cilembu.





Angkot pertama yang memutuskan untuk langsuung pulang ke cico pun diikuti oleh angkot para kaum adam .

Sementara angkot kaum hawa lebih memiih untuk mampir mnghangatkan perut di boboho ehmmm baso urat hangat dengan teh atau jeruk hangat :)


Buat para adam tenang aja kami bawakan porsi untuk kalian kok.

Hari ini karena tidak ada sesi malam, maka acara coffee break malam pun kami gelar di cottage :)





menjelang jam 23.00 parapeserta pun mulai pamit kembali ke dormitory....... dan kamipun segera terlepap dalam cerita mimpi setelah fieldtrip.

No comments: